Alat
kontrasepsi hormonal merupakan alat kontrasepsi yang mengandung hormon estrogen
dan progesteron yang dapat mencegah ovulasi dan kehamilan. Alat kontrasepsi non
hormonal artinya tidak mengandung hormon sehingga aman dipakai siapa saja yang
ingin memilihnya. Estrogen dalam kontrasepsi bekerja dengan jalan menghambat
ovulasi melalui fungsi hipotalamus-hipofisis-ovarium, menghambat perjalanan
ovum atau implantasi. Sedangkan progesteron bekerja dengan cara membuat lendir
serviks lebih kental, hingga penetrasi, dan transportasi sperma menjadi sulit,
menghambat kapasitas sperma, perjalanan ovum dalam tuba, implantasi dan
menghambat ovulasi. Pada kegagalan ovarium prematur indung telur tidak
berfungsi dengan normal dimana tidak dapat lagi memproduksi hormon-hormon untuk
proses ovulasi sehingga diharuskan untuk pengangkatan rahim sehingga akan
mempengaruhi kadar estrogen yang menurun secara mendadak dan terjadi menopause
sebelum waktunya.
Pemakaian
kontrasepsi, khususnya alat kontrasepsi hormonal bisa mempengaruhi kapan
seorang wanita mengalami menopause. Hal ini bisa terjadi karena cara kerja
kontrasepsi yang menekan fungsi indung telur sehingga tidak memproduksi sel
telur. Semua organ tubuh wanita yang berada dibawah pengaruh hormon seks tentu
dengan sendirinya akan dipengaruhi oleh kontrasepsi hormonal. Pada organ-organ
tersebut akan terjadi perubahan perubahan tertentu, tergantung pada dosis,
jenis hormon, dan lama penggunaan.
Usia saat seorang wanita memasuki menopause
masih menjadi perdebatan sengit, tapi sebagai pegangan beberapa ahli di bidang
menopause memberi batasan umur Seorang wanita memasuki atau mengalami menopause
bila yang bersangkutan tidak menstruasi lagi dalam rentang waktu 12 bulan. Usia
perempaun yang memasuki masa menopause berkisar antara 50 – 55 tahun. Sedangkan
menurut Rachman dalam Kasdu (2003) usia perempuan yang memasuki menopause terjadi
pada umur 48-50 tahun. Setiap tahunnya diperkirakan 25 juta perempuan di
seluruh dunia akan memasuki masa menopause. Perempuan yang berusia 50 tahun ke
atas diperkirakan akan meningkat jumlahnya dari yang saat ini berjumlah 500
juta di seluruh dunia, akan menjadi lebih dari satu miliar pada 2030. (Hill K,
1996).